Spirit Pesantren
Dunia akan tetap eksis manakala manusia memiliki kekuatan
yang disebut spirit. Spirit inilah yang mengantarkan manusia pada kehidupan,
gerak dan dinamika.
Manusia menjadi hidup di
kehidupannya manakala ia sadar dan mau menggunakan kesempatan hidupnya untuk
kepentingan hari ini dan esok.
Menggunakan kesempatan bukanlah
hal main-main. Yang mau dan mampu menjadikan kesempatan sebagai hal yang
berharga sungguh telah menemukan kehidupan, menandainya dengan aksi dan langkah
nyata, serta membuahkan hasil berupa manfaat bagi sesama.
Bahkan manusia disebut hidup
manakala ia bergerak. Apapun gerak yang diwujudkan manusia dalam keseharian dan
melahirkan kritik, saran dan juga inovasi, tentunya menjadi fakta yang
terselenggara dan realitas yang dapat dibaca dan dikoreksi oleh manusia lain.
Interaksi yang diwujudkan manusia
dalam komunitas individu dan sosialnya merupakan bukti konkret bagi relasi
mutualistik yang melahirkan kontribusi berdasarkan usaha, kompetensi dan
kemampuan masing-masing.
Setiap orang berusaha menghadirkan
manfaat dan memberikan yang terbaik bagi mereka yang dikasihi. Setiap orang
berjibaku mendatangkan kualitas hidup kini untuk kepentingan hidup kelak.
Spirit itulah yang menjadi daya
dorong bagi terselenggaranya proses kependidikan dan hidup seluruh warga pesantren.
Adanya spirit mengawal kependidikan melalui aspek non fisik yang erat dan dekat
sekali dengan masing-masing praktisi pendidikan di lingkungan pesantren.
Jangan pernah menganggap enteng spirit
ini, karena hadir dan tidaknya seseorang dalam kancah percaturan kehidupan karena
adanya spirit ini. Melalui spirit ini pula, baik santri, guru maupun kyai, masing-masing
menjalani proses kehidupan dan perjalanan interaksi pesantren dengan baik dan seimbang.
Tidak ada pesantren yang tidak mengedepankan
spirit. Pesantren Harakatul Qur’an, sejak awal berdiri, menjadikan spirit sebagai
dasar kehidupan dalam beraktivitas;ilmiyah, amaliyah dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar