Minggu, 23 September 2018

Belajar dari Spirit Pesantren


Spirit Pesantren

Dunia akan tetap eksis manakala manusia memiliki kekuatan yang disebut spirit. Spirit inilah yang mengantarkan manusia pada kehidupan, gerak dan dinamika. 
Manusia menjadi hidup di kehidupannya manakala ia sadar dan mau menggunakan kesempatan hidupnya untuk kepentingan hari ini dan esok.
Menggunakan kesempatan bukanlah hal main-main. Yang mau dan mampu menjadikan kesempatan sebagai hal yang berharga sungguh telah menemukan kehidupan, menandainya dengan aksi dan langkah nyata, serta membuahkan hasil berupa manfaat bagi sesama.
Bahkan manusia disebut hidup manakala ia bergerak. Apapun gerak yang diwujudkan manusia dalam keseharian dan melahirkan kritik, saran dan juga inovasi, tentunya menjadi fakta yang terselenggara dan realitas yang dapat dibaca dan dikoreksi oleh manusia lain.
Interaksi yang diwujudkan manusia dalam komunitas individu dan sosialnya merupakan bukti konkret bagi relasi mutualistik yang melahirkan kontribusi berdasarkan usaha, kompetensi dan kemampuan masing-masing.
Setiap orang berusaha menghadirkan manfaat dan memberikan yang terbaik bagi mereka yang dikasihi. Setiap orang berjibaku mendatangkan kualitas hidup kini untuk kepentingan hidup kelak.
Spirit itulah yang menjadi daya dorong bagi terselenggaranya proses kependidikan dan hidup seluruh warga pesantren. Adanya spirit mengawal kependidikan melalui aspek non fisik yang erat dan dekat sekali dengan masing-masing praktisi pendidikan di lingkungan pesantren.
Jangan pernah menganggap enteng spirit ini, karena hadir dan tidaknya seseorang dalam kancah percaturan kehidupan karena adanya spirit ini. Melalui spirit ini pula, baik santri, guru maupun kyai, masing-masing menjalani proses kehidupan dan perjalanan interaksi pesantren dengan baik dan seimbang.
Tidak ada pesantren yang tidak mengedepankan spirit. Pesantren Harakatul Qur’an, sejak awal berdiri, menjadikan spirit sebagai dasar kehidupan dalam beraktivitas;ilmiyah, amaliyah dan lainnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IDUL ADHA DI MASA PANDEMI

  الحمد لله القائل: ﴿ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ﴾ [الحج: 32]، وأشهد أن لا إله إلا الله وح...