Minggu, 23 September 2018

Membangun Disiplin Santri








Disiplin

Menu yang paling indah dan spesial di pesantren adalah disiplin. Disebut menu, oleh sebab disiplin termasuk suguhan yang menyenangkan, mendukung dan menguatkan, bahkan mengharukan.
Disiplin, untuk tidak menyebut mengenyangkan, menjadi menu yang terus menerus dan senantiasa dinikmati, diaplikasikan dan dijiwai oleh seluruh santri. Meski demikian, disiplin bukan satu-satunya komponen pendidikan yang mengantarkan para santri menuju perluasan cakrawala pengetahuan dan cara pandang terhadap dunia.
Sebagai komponen pendidikan yang penting, disiplin telah direkomendasikan untuk membangun karakter santri, menguatkan kejiwaan santri, mendewasakan diri santri dan mengembangkan kompetensi dan skill santri.
Membangun karakter santri, melalui disiplin, dicerminkan dalam sederet aktivitas kepesantrenan yang menuntut disiplin yang tinggi. Santri tidak mungkin menjalankan aktivitas ‘ubudiyah, ilmiyah, jismiyah, dan lainnya tanpa mengedepankan disiplin sebagai oli dan minyak yang memacu kelancarannya. Dengan disiplin yang mantap dan konstan, di setiap aktivitas itulah, akan mengantarkan pada karakter santri yang kuat.
Menguatkan kejiwaan santri, melalui disiplin, dicerminkan dalam penerapan aturan dan tata hidup di pesantren. Dalam aturan yang dibuat, santri belajar untuk taat dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku –bukan untuk dilanggar ataupun ditentang. Dalam tata hidup di pesantren, santri dengan penuh kesabaran dan ketekunan membangun relasi, komunikasi dan interaksi individu dan sosial yang khas di pesantren.
Dalam lingkup asrama, membangun relasi santri (sebagai anggota rayon) dan pengurus (mudabbir) dalam koredor disiplin dapat diwujudkan dalam penegakan disiplin yang mengatur tata hidup di asrama. Disiplin yang mengatur santri dalam kehidupan di asrama itulah yang menjadi penguat bagi kehidupan pribadi santri untuk menyongsong kehidupan di masa mendatang.
Dalam lingkup KMI, santri membangun komunikasi dengan wali kelas, guru, direktur dan pengasuh pesantren melalui model asah, asih dan asuh yang melahirkan harmonisasi kehidupan di pesantren.
Dalam lingkungan pesantren, mulai dari kamar, dapur, masjid, asrama, kelas, hingga lapangan sepak bola (misalnya) menjadi wahana interaksi individu dan sosial yang khas santri. Dan di masing-masing tempat itu terdapat suatu disiplin yang berlaku dan hendaknya diindahkan oleh para santri.
Tiada hari berlalu tanpa disiplin. Tiada tempat berpijak tanpa disiplin. Di pesantren, disiplin itu menjadi kehidupan nyata santri. Kelak, disiplin menjadi amunisi konstruktif-proaktif-praksis dalam kehidupan individu dan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IDUL ADHA DI MASA PANDEMI

  الحمد لله القائل: ﴿ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ﴾ [الحج: 32]، وأشهد أن لا إله إلا الله وح...