Menu yang paling indah dan spesial di pesantren adalah
disiplin. Disebut menu, oleh sebab disiplin termasuk ‘suguhan’ yang
menyenangkan, mendukung dan menguatkan, bahkan mengharukan.
Disiplin, untuk tidak menyebut mengenyangkan, menjadi
menu yang terus menerus dan senantiasa dinikmati, diaplikasikan dan dijiwai
oleh seluruh santri. Meski demikian, disiplin bukan satu-satunya komponen
pendidikan yang mengantarkan para santri menuju perluasan cakrawala pengetahuan
dan cara pandang terhadap dunia.
Sebagai komponen pendidikan yang
penting, disiplin telah direkomendasikan untuk membangun karakter santri,
menguatkan kejiwaan santri, mendewasakan diri santri dan mengembangkan
kompetensi dan skill santri.
Membangun karakter santri,
melalui disiplin, dicerminkan dalam sederet aktivitas kepesantrenan yang
menuntut disiplin yang tinggi. Santri tidak mungkin menjalankan aktivitas
‘ubudiyah, ilmiyah, jismiyah, dan lainnya tanpa mengedepankan disiplin sebagai oli dan minyak yang memacu kelancarannya. Dengan disiplin yang mantap dan
konstan, di setiap aktivitas itulah, akan mengantarkan pada
karakter santri yang kuat.
Menguatkan kejiwaan santri,
melalui disiplin, dicerminkan dalam penerapan
aturan dan tata hidup di pesantren. Dalam aturan yang dibuat, santri belajar
untuk taat dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku –bukan untuk dilanggar
ataupun ditentang. Dalam tata hidup di pesantren, santri dengan penuh kesabaran
dan ketekunan membangun relasi, komunikasi dan interaksi individu dan sosial
yang khas di pesantren.
Dalam lingkup
asrama, membangun relasi santri (sebagai anggota rayon) dan pengurus (mudabbir)
dalam koredor disiplin dapat diwujudkan dalam penegakan disiplin yang mengatur
tata hidup di asrama. Disiplin yang mengatur santri dalam kehidupan di asrama
itulah yang menjadi penguat bagi kehidupan pribadi santri untuk menyongsong
kehidupan di masa mendatang.
Dalam lingkup
KMI, santri membangun komunikasi dengan wali kelas, guru, direktur dan pengasuh
pesantren melalui model asah, asih dan asuh yang melahirkan harmonisasi
kehidupan di pesantren.
Dalam lingkungan
pesantren, mulai dari kamar, dapur, masjid, asrama, kelas, hingga lapangan
sepak bola (misalnya) menjadi wahana interaksi individu dan sosial yang khas
santri. Dan di masing-masing tempat itu terdapat suatu disiplin yang berlaku
dan hendaknya diindahkan oleh para santri.
Tiada hari berlalu tanpa disiplin. Tiada
tempat berpijak tanpa disiplin. Di pesantren, disiplin itu menjadi kehidupan
nyata santri. Kelak, disiplin menjadi amunisi konstruktif-proaktif-praksis dalam
kehidupan individu dan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar