Rabu, 19 September 2018

Bangunan PPHQ


Konstruksi Pesantren Harakatul Qur’an

Pesantren didirikan atas dasar dan pondasi yang kuat. Dasar dan pondasi ini akan mempengaruhi perjalanan pesantren ke depan. Kekuatan dasar dan pondasi pesantren menjadi elan vital bagi kontinuitas dan ketahanannya dalam menghadapi pelbagai macam tantangan internal maupun eksternal.
Pesantren berdiri bukan untuk masa yang terbatas, ia hidup dan mengalir sepanjang zaman. Pesantren berkembang tidak satu atau dua hari, ia bergerak dari waktu ke waktu secara berangsur. Tidak ada pesantren yang secara tiba-tiba berdiri di atas tanah sekian hektar dengan bangunan yang megah dan satri berjumlah ribuan.
Gradasi pesantren dalam suatu limit waktu tertentu memberi tanda bahwa terdapat kehidupan di pesantren. Kurun waktu menjadi saksi perjalanan pesantren. Dan adanya jalan menuju pesantren, pondasi, bangunan gedung, tata letak, dan lainnya hanya merupakan pertanda kehidupan pesantren dari satu sisi, sedangkan dari sisi yang lain ada yang lebih penting, vital, dan berpengaruh bagi semua warga di pesantren.
Jiwa santri, guru dan kyia menjadi prioritas yang mendahului bangunan lainnya. Apa artinya sebuah gedung bila yang ada di dalamnya merasa tidak berteduh? Apa artinya fasilitas yang mewah bila kebutuhan non fisik tidak mendapat perhatian maksimal dan proporsional?
Konstruksi pesantren dapat terwujud dalam dua dimensi, yang masing-masing saling memperkuat dan menyangga satu sama lain; dimensi lahir dan dimensi batin.
 Dimensi lahir pesantren merupakan hardware yang menjadi tempat sekaligus wahana bagi para warga pesantren dalam usaha merealisasikan aktivitas pembelajaran dan transformasi keilmuan. Perangkat keras tersebut, sederhana atau cukup, dapat dijadikan sebagai kekuatan.
Dimensi batin pesantren merupakan software yang menjadi ruh dan spirit bagi jalan-geraknya sistem dan dinamika kyai, guru, dan santri di kawasan pesantren. Dimensi ini dapat mendorong, menggerakkan, bahkan memobilisasi kehidupan kyai, guru, dan santri agar senantiasa berada dalam the right track –jalur dakwah, tarbiyah, ta’lim dan thalabul ‘ilm.
Keseimbangan dimensi lahir dan batin ini memberikan suatu sensasi intelektual-emosional-spiritual yang mampu memompa dan membangkitkan rasa, potensi, dan kreativitas, serta ghirah dalam lautan ayat-ayat ilahiyah yang tertulis dalam Qur’an dan yang tersebar dalam semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IDUL ADHA DI MASA PANDEMI

  الحمد لله القائل: ﴿ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ﴾ [الحج: 32]، وأشهد أن لا إله إلا الله وح...